Before U Go (Runaway 02)

Standar

Title : Before U Go (Runaway 02)
Cast :
• Choi Siwon
• Park Ririn
• Choi Jiwon
• And Other (Atau sebut saja, kelompok pemberontak -_-, forget it!)

Note : Fiction ini terinspirasi dari kegalauan Park Ririn (Chochoilee_rin.red) atas hubungannya yang (sempet) retak dengan si kuda #apalahini
Part.1 judulnya Runaway, itu juga sama dari lagu Bruno Mars, pelampiasan Ririn Onnie, #banyakbacot #ganyante
Maaf kalo kurang feel nya, saya juga lagi umm.. sebut saja ‘galau’
Cekidot!

P.S : kalo kemaren di ambil dari Ririn side sekarang before you go di ambil dari Siwon side, ^^



Siwon membalikan tubuhnya meninggalkan rumah sakit, jadi begini ?
begini ya akhirnya?
Semuanya terasa sia sia, sekarang dia berada di posisi yang serba sulit.
Ia sungguh ingin Ririn berada di sampingnya lagi, tapi Ririn sendiri sesak berada di dekatnya, apakah ia harus menyerah ?

Ia tidak rela, rasanya walaupun bebas tapi tetap ada yang hilang, di sudut hatinya, semuanya tak lagi utuh, semua hal terasa salah, terasa tak sempurna, karena dia takkan pernah sempurna tanpa Park Ririn disisinya.

Jiwon berdiri di depan kamar kakak nya, setengah ragu, ia merasa tidak enak dan takut di sangka sok ikut campur atau apalah, ia hanya tidak ingin kakak nya terlalu terlarut akan kesedihannya, beberapa hari ini Siwon tidak pulang ke dorm grup nya melainkan mengurung seharian di kamar, entah apa yang Siwon lakukan, makan pun harus di antar oleh pelayannya. Jiwon merasa kakaknya kehilangan pegangan hidup, dan seperti mayat hidup.

Tentu saja, ini memang bukan yang pertama ia tahu kakaknya putus dengan wanita, tapi ini berbeda, wanita ini satu-satunya wanita yang di restui oleh kedua orang tuanya, satu-satunya wanita yang paling care terhadap keluarga besar Choi, satu-satunya wanita yang akan menayakan bagaimana perkembangan kuliah Jiwon, satu-satunya wanita yang begitu special karena hubungannya kali ini terlepas dari kata ‘perjodohan’.

Jiwon memutuskan mengetuk kamar Siwon dengan pelan, setelah tiga kali ia mengetuk tak ada jawaban ia membuka kamar Siwon dengan pelan, melongokan kepalanya memastikan kakaknya memakai pakaian lengkap dan tidak membuatnya risih, Jiwon memang satu spesies dengan Ririn yang sedikit anti dengan laki-laki show-off abs, tapi sayangnya kedua wanita itu malah dekat dengan Siwon.

Jiwon melangkah pelan berharap tidak terlalu menimbulkan derap langkah, setelah memasuki kamar kakak nya semakin dalam terlihatlah Siwon sedang tidur dengan foto bertebaran di setiap inci kasurnya, Jiwon terhenyak, ini foto-foto kakak nya dengan Ririn, begitu banyak, dan masing-masing mempunyai kenagan tersendiri, maklum saja mereka berhubungan selama dua tahun, sangat di sayangkan jika berakhir seperti ini, Jiwon sendiri tidak mengerti dengan keputusan keduanya, entahlah kadang orang dewasa memang sulit di mengerti.

Jiwon mendekati kakaknya, terlihat bulir-bulir air mata masih membekas di pipi Siwon membuktikan bahwa pria itu sangat hancur dan habis menangis semalaman semenjak Siwon pulang dari rumah sakit, Jiwon bersumpah keadaan kakaknya sangat mengkhawatirkan, dengan rambut berantakan, baju kusut, mata bengkak, dan obat penenang di meja dekat kasurnya.

Ya Tuhan, Jiwon tidak tega melihatnya, belum lagi kabar dari internet yang ia baca kemarin bahwa Ririn pun tak jauh berbeda dengan kondisi Siwon, Ririn sedang di rawat di rumah sakit, dengan alasan tak jelas, terlalu depresi –mungkin.

Jiwon mengusap pipi kakaknya yang kusam, Jiwon harus melakukan sesuatu bagi keduanya, Jiwon sangat sayang pada Siwon dan Ririn, keduanya berpisah dan sama-sama menderita, sungguh idiot!

Siwon tidak tidur, hanya menutup matanya, ia tahu adiknya sedang mengkhawatirkan keadaannya yang menyedihkan ini, tapi ia tak ada niat sedikitpun untuk bersikap lemah seperti ini, ia lelah berpura-pura kuat, lelah berakting semuanya baik-baik saja di depan semua orang padahal hatinya lebih sakit, hatinya seperti di tarik dari rongga, linu.

Mungkin memang semuanya kesalahan Siwon yang terlalu mengekang Ririn, terlalu membuat Ririn mengikuti keinginanya, membuat Ririn kesal, membuat Ririn lelah, dan mengakhiri hubungan mereka.

Tadinya, Siwon sama sekali tidak percaya, dan menganggap semua ini taktik Ririn untuk mengelabuinya, hanya permainan bisa, hanya bercandaan tak serius, ia rasa semua nya baik-baik saja, mereka jarang bertengkar, beradu pendapat sering tapi keduanya memiliki sisi dewasa membuat mereka saling mengerti dan mengalah pada ego, tak seperti Haejin-Donghae yang saling memanas-manasi, tak seperti Miyoung-Zhoumi yang bertengkar dalam diam atau Yoora-Henry yang bertingkah seperti anak kecil.

Rasanya Siwon sangat merindukan panggilan manja ‘Hubby’ dari bibir mungil Ririn, Ya Tuhaaaan, demi apapun, ini sangat sulit, sulit sekali, ia kira dulu Ririn lah yang akan menjadi pengantinnya kelak, menjadi pendamping seumur hidupnya, menjadi ibu dari anak-anaknya, tak ada yang kurang Ririn cantik, pintar, dewasa, penyayang, walaupun terkadang Siwon kesal dengan sikap Ririn yang selalu menyembunyikan masalahnya dan menyimpan semuanya sendiri, termasuk pada Siwon, dan beginilah akhirnya, berakhir.

Kalau saja dulu Ririn bisa terbuka pada Siwon, apa yang Ririn inginkan, apa yang Ririn tak suka, apa yang Ririn hindari, Siwon pasti akan berusaha memenuhinya, sesulit apapun itu, asal semuanya masih sama, tak berakhir, andai saja.

Siwon bangun dari tidurnya masih dengan keadaan menyedihkan, mengambil topi, jaket, dan masker, untuk penyamarannya, ia ingin memastikan keadaan Ririn dari jauh, tak apa daripada Ririn melihatnya dan semakin sakit, Siwon tak tega, biarlah Ririn menikmati kesendiriannya dahulu, biarkanlah waktu yang mengajarkan mereka mengerti dari kata ‘berakhir… karena Tuhan takkan bermain dadu dengan makhluknya.

Just know before you go that i was the one man who loved you only.
i was a stupid idiot who couldn’t even protect you because i was so foolish.
you might suffer more and collapse id you stay by my side until the end.
i did the right thing, someone who can free you will come to your side, will come to your side…

Dengan sepenuh kesadarannya Siwon melihat itu semua, Ririn tertawa, Ririn bercanda, tapi itu semua bukan dengannya. Bukan Siwon yang merangkul pundak Ririn, menggelitik pinggang Ririn, kenyataannya Siwon hanya menambah beban Ririn selama ini, menyusahkan, dan hanya menyakiti Ririn, padahal Siwon mencintai Ririn dengan sepenuh hatinya.

Dokter itu ternyata..begitu baik, tampan, dan sempurna. Cocok dengan Ririn, kenapa kenyataan selalu menyakitkan, apa yang Siwon harus lakukan ?
Merebut Ririn kembali atau hanya diam melihat semuanya, hanya menjadi penonton yang terasing ?

Libur seminggu untuk mempersiapkan drama terbaru Siwon dan Donghae sudah hampir berakhir, itu berarti dua hari lagi mereka harus sudah terbang lagi ke Taipei, dan selama enam bulan mereka akan menetap disana tanpa kembali, mungkin hanya sekali dua kali kalau ada urusan urgent.

Siwon menatap foto berbingkai cokelat di meja samping tempat tidurnya, itu berarti Siwon harus menata lagi hatinya yang sudah hancur, itu berarti Siwon harus melupakan Ririn sejenak.

“Mana bisa..” gumamnya putus asa.

Bahkan di setiap tarikan nafasnya hanya nama Ririn dan Tuhan yang dia ingat.

Ririn-nya sekarang sudah sembuh dan kembali ke rumah –kata Jiwon, Siwon sama sekali tak tahu kondisi Ririn saat ini, keingin tahuannya ia tepis dalam-dalam mengingat Ririn –mungkin, sudah berbahagia dengan dokter itu. Swion kalah, ya ia kalah dengan perdebatan yang ia lakukan seorang diri dengan iblis hatinya yang menyuruh ia merebut kembali Ririn dan melukai kembali gadis yang ia cintai itu.

KLEK.

Siwon buru-buru menyimpan foto nya dengan Ririn di bawah bantal dan mendongkakan kepalanya melihat siapa yang dating ke kamarnya tanpa mengetuk.

Jiwon berjalan ke arah Siwon dengan langkah anggun seperti biasa.

“Oppa..” panggilnya lembut.

Siwon membalas dengan senyuman, setidaknya ia kini lebih bisa mengendalikan dirinya, cukup tersenyum dan membalas perkataan orang kini ia sanggup.

“Ada apa ? ada masalah ?” Tanya Siwon menepuk tempat tidur disisinya, menyuruh adiknya duduk.

Jiwon menurut, lama Jiwon perhatikan wajah Siwon, tak banyak berubah tapi jauh lebih baik. Jiwon membelai wajah Siwon dengan penuh rasa sayang, tangan Jiwon berhenti di mata Siwon yang terpejam.

“Mata ini..” Jiwon berkata pelan. “..masih menjadi milik Ririn onnie, benar kan ?”

Tubuh Siwon menegang, adiknya ini..

Siwon menangkap tangan Jiwon dan menurunkan lalu menggenggamnya.

“Memang, dan akan selamanya selalu melihat dia, Oppa sadari itu, Oppa tidak munafik, Oppa masih mecintainya tak kurang, tapi.. dia sudah bahagia, Oppa tak ingin merusak kebahagiannya, kamu bisa ngerti kan ? Oppa hanya ingin yang terbaik buatnya, dia sudah lelah dua tahun bersama Oppa.” Jelas Siwon, wajahnya penuh wibawa –seperti biasa.

Jiwon menggeleng. “Kebahagiannya adalah Oppa, dia semakin menderita, Oppa tahu, kondisinya drop lagi, para penggemar karya nya kini menyalahkan Onnie yang mundur dari agency nya tanpa memberi alasan, semua orang meyalahkannya, tanpa tahu keadaan yang sebenarnya, sekarang Onnie sakit lagi, bukan hanya body tapi hati.”

“Dia sakit Oppa..” kata Jiwon sekali lagi seolah menegaskan.

Mata Siwon melotot tak percaya, separah itukah ? kenapa musibah terus berdatangan menghampiri gadis itu ?

“Mungkin –ini hanya mungkin ya Oppa, Onnie meminta putus dulu salah satu alasannya dia sedang dalam kondisi tidak baik, dan Oppa juga terus-terusan tak ada sisinya, dia hanya lelah mengimbangi langkah Oppa, bukan ingin berhenti, hanya ingin beristirahat sebentar, menengok ke kanan kiri juga belakang, lalu melanjutkan ke depan. Menurutku kalian hanya perlu waktu berpikir ulang.”

Siwon menatap adiknya takjub, entah dari mana pencerahan itu, kata-kata itu, sungguh dewasa.
Siwon tertawa kecil dan mengacak Rambut Jiwon yang tertata rapih oleh salon ternama itu berantakan.

“Oppa..” rengek Jiwon manja. Adiknya ini tetap saja manja walau umurnya telah bertambah.

“Kau belajar darimana kata-kata itu ? keren sekali.” Puji Siwon tulus.

Jiwon tersenyum. “Dari pengalaman sekitarku.”

Harusnya Siwon lebih dulu mengerti, Ririn terhimpit banyak masalah, dari kasus penipuan oleh salah satu petinggi agency nya dan keputusan resign nya Ririn, juga karir Ririn yang lebih memilih menjadi penulis bebas, belum lagi masalah keluarganya, terlalu banyak, Siwon yang terlalu sibuk ingin di perhatikan dan di pahami, padahal Ririn juga butuh itu semua, sekedar kata-kata penghibur, bukan peberitahuan jadwal nya yang makin menggila. Dasar bodoh!

“Nan arra..” ucap Siwon membuat Jiwon heran. “Oppa tahu apa yang harus Oppa lakukan, tak perlu membelokan takdir, karena takdir Oppa hanya pada gadis itu.”

__TBC__

Boesen ya ? jelek ya ? aaah, mianhe 

Twitt : DJ_merr
Fb : Merisa Dwi Juanita
Another blog : wonderfanfiction.wordpress.com

Satu tanggapan »

  1. TOLONGGGGGGGGG TOLONNNG*plak*

    author ini pagi2 sudah mengobrak abrikk saiaaa ya ampun itu real terlalu real!(untukpengalamanidupririn)/SIGH/

    dan gw cuman bisa ngannga..siwon-ssi apa kau benar2 bgtu pd ri rin..(nangiskejerrrr)
    HUBBBBYYY MIANHAEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE……………………*brbbekepmukapakebantal*

    • *tendang
      sapa yang gila eh ? culik si kembar nih *ngancem’
      iya tuuuh siwon juga sakit hati di putusin sama ririn :*
      huuuu~
      sekarang aja mianhe *plak *manas2in XD
      makasih udah mau baca ff abal2 ini :*

  2. Omoooo~
    Ikutan galaunya mput onn gra2 baca ff ini
    ƪ(“°͡o°)͡ʃ‎. .
    Ternyata sekompleks ini hubungannya –”
    Btw, annyeong aku reader baru di blog mer onnie 😀
    Bangapta onn 😀

  3. setelah baca twit si mput eon saya kabur kesini deh… *gapapa ya merr*
    :d
    skarang aku tahu knapa mput eon tiba2 nyesek…
    merr sumpah ni bahasa kamu emang bikin nyesek.. saya aja yg bukan pemain (?) di dalamnya jg ikutan nyesek..
    buruan lah balikin mereka berdua.. ahaha

    • e cieee~ shilla onnie *?*
      iya si kuda tuuuh gak tau kenapa dah mereka pisah.ckckck
      awww~ makasih lagi *kecuuup
      okeeeey~ tunggu tanggal mainnya *plak
      hahahaha

  4. hmm…. jd ini sumber kegalauan sampe nyesek2nya si mput…
    setelah toal toel minta link akhirnya kebaca juga… hehehe thx mer !!
    and now I see…. ternyata mang nyesek jadi abang kuda… huhuw…

  5. halo… vanny’s here ^^
    enaknya manggil apa ama yg punya rumah hehehehe
    yaolloh, seding bgt critanya, sama2 orang bodoh yg ujungnya sama2 menderita *dijambak putri* hehehe

    beneran neh, mput mau berpaling dari siwon ke dokter tampang itu??? hope so hahahahaha *kabur*

  6. Baru baca neh ff… #Plaaaaaak XD
    Ya ampuuuun…
    Neh ff sukses dah bkin Mamih nyesek merr…
    Apalagi kata2nya sederhana tapi mudah di pahami…
    Aish…
    Lanjut pokoknya mugh lah!! Hehehehehehehhee

  7. I’m Lost 😦
    Baru baca Yoora-Henry yg Love Like Oxygen,
    jadi kemistri pasangan lainnya ga kerasa 😦
    huwaaa

    tapi kalo bca part ini sih, galaunya siwon kerasa banget, cuman gara2 konsentrasi keusik ama hidupnya ririn *penasaraaan*, jadi loncat2 ngerasain perasaannya wonnie *mian saeng-a~* #salahindiri

Tinggalkan komentar