[DRABLE] How Can I ?

Standar

Title : [DRABLE] How Can I ?

PG : 13

Gadis itu melempar pandagannya ke luar jendela, hujan. Tidak terlalu deras seperti kemarin tapi tetap saja di sertai angin yang menderu-deru.

Yoora, Kwon Yoora,tidak menyangka jika semua yang telah ia lewati
akhirnya seperti ini.
Pertama kalinya ia mengenal cinta dan di kecewakan oleh cinta.

Bukan maksudnya menyesali apa yang sudah terjadi atau bagaimana tapi semuanya terlalu menyakitkan, terlalu sulit di lupakan.

‘Jujur Oppa, bilang sama aku Oppa mau pergi kemana ?’ tanya gadis itu mendesak.

Laki-laki di hadapannya hanya bisa melemperkan senyum halus, terkesan tulus.

‘Untuk sekearang kau tidak perlu tahu, tapi yang jelas, aku ingin kembali ke tempatku yang dulu, aku ingin bernafas di sana, di sini terlalu sesak kau bisa mengerti ‘kan ?’

Gadis itu menggeleng, ‘Tidak, aku tidak bisa mengerti sebelum Oppa menjelaskan ini semua padaku, tolong..’ gadis itu kehilangan kata-katanya. ‘..setidaknya beritahu aku, untuk berapa lama ?’

Laki-laki itu terlalu teguh pendirian. ‘Jujur aku sendiri tidak tahu sampai kapan, disana aku akan memulai semua dari awal dengan tanganku sendiri, dan itu tidak akan sebentar.’

‘Jebal Oppa, kajima.. Oppa bisa kan pikirkan lagi semuanya dengan kepala dingin, dengan baik-baik mu-mungkin saja Oppa bisa berubah pendirian kan ?’ gadis itu masih menaruh harapan besar, bahkan terlalu besar.

Hangeng –nama laki-laki itu, tersenyum menggeleng lalu mengelus rambut cokelat Yoora. ‘Kalau kau tidak bisa menungguku, atau kau ingin mengakhirinya-’

Yoora menahan tangan Hangeng. ‘Bukan, bukan seperti ini, bukan berakhir, maksud.. maksudku..’

‘Ssst, it’s okay, ini memang terlalu sulit, jadi Jika aku pergi, anggap saja semua ini tidak pernah terjadi, kau tidak pernah mengenalku.. lupakan aku, aku mencintaimu.’

Yoora terdiam, kenapa jadi berakhir, ini bukan maunya, sungguh.

‘Anniyo, aku bisa LDR, bisa Oppa, kita pasti bisa, ya ya ? setidaknya kita harus mencobanya, otte ?’

Hangeng menggeleng.

‘Bukan masalah jarak sayang, bukan seperti itu, aku pergi ke tempat yang jauh sekali, jadi, kita akhiri saja, okay ? thanks for all.’

Bagaimana bisa ia bernafas ?
Semuanya terlalu membuatnya gila !
Terlalu mendadak, tak ada persiapan, lalu pergi, tak kembali.
Kemana janji-janji nya dulu ?

Tersenyum, berkata, berjalan, adalah hal tersulitnya dulu.

Yoora menelan ludah, rasanya kerongkongannya kering, mungkin akibat ia menangis terlalu banyak akhir-akhiri ini.

Segelas coklat panas tersaji di depan wajahnya, Yoora mendongkak lalu tersenyum saat tahu siapa yang memberikannya gelas tersebut.

“Minum dulu..” Henry tersenyum lembut dan mendudukan dirinya di samping Yoora duduk di kursi kayu dekat jendela kamar mereka berdua.

Yoora meringis sebal. “Kamu tahu kan aku gak suka cokelat ? nyebelin kamu!” Yoora menyimpan kembali gelas besar itu ke sampingnya.

Henry menggeleng memaklumi. “Kali ini bukan cokelat manis, aku belain import ke Perancis buat cokelat ini, ini cokelat pahit, cobain deh.”

Yoora tidak menggubrisnya dan memalingkan kepalanya ke arah hujan dan memeluk tubuhnya sendiri, semakin merapatkan sweeter rajut putihnya.

Henry menyesap cokelat panas Yoora, menyimpannya kembali dan menarik pundak Yoora cepat, menempelkan bibir nya, tangan satu lagi menahan tengkuk Yoora agar tidak berpaling, untuk sesaat Yoora hanya bisa melongo, tidak percaya. Belum sempat Yoora beraksi Henry menyalurkan cokelat panas yang ada di mulutnya ke mulut Yoora.
Henry menarik diri dan menyeka bibirnya sambil tersenyum polos.

“Otte ? enak kan ? ” tanyanya.

Yoora cepat-cepat menelan cokelat panas transferan suaminya itu lalu memegang dadanya.

“Berdetak, sangat cepat, lagi..” gumam nya pada diri sendiri.

__END__

JANGAN NGELUH KEPENDEKAN, NAMANYA JUGA DRABLE XDDD

Author stress dan banyak bolos caw!

Silaturahim yoo, FB : Merisa Dwi Juanita
Twitt : DJ_merr
Kunjungin juga : Wonderfanfiction.wordpress.com

Satu tanggapan »

  1. OMO!!!!
    INI!! INI!! HUWAAAAAAAAAAAAAA…
    Anak saya udaaaah gedeeee… Scene terakhirnya… Aw… Aw… Aw….
    Walaupun rada nyesek di bagian pas ci Koko pergi…
    Tapi suka banget pas bagian ci Mochi itu…>____<
    Ayolaaaah… Jangan pada break up att kalian teeh…
    Mamih ga RELA!! Hehehehehehehehe

    • 😀
      pan itu di ajarin mamih, salahin tuh haejin onnie yang mengkontaminasi otak aku #alibeeeh
      HAHAHAHA~
      aduuuuh, jadi malu, sumfeeeeh, baru gini juga aku udah gemeteran dooong 😀

Tinggalkan komentar